BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan
hasil penelitian para pakar tekhnologi pangan, kedelai mengandung ± 40% protein dengan nilai hayati yang tinggi
setelah diolah menjadi produk tertentu.
Penambahan
jenis produk olahan atau awetan dari kedelai akan memberikan pengaruh yang baik
terhadap usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekuranagan protein,
terutama terhadap bayi, anak-anak, dan ibu-ibu yang sedang menyusui. Kekurangan
protein merupakan hal yang sangat serius dan harus segera diatasi, karena dapat
mengakibatkan cacat mencal dan fisik yang bersifat permanen terutama pada
anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Sementara ini, produk susu kedelai belum
begitu populer di indonesia. Namun, di negara-negara lain susu kedelai
merupakan jenis minuman yang sangat populer dan sangat di gemari. Upaya
peningkatan kesehatan masyarakat telah di laksanakan oleh pemerintah
berdasarkan intruksi presiden no. 14 tahun 1979, melalui Program
Penganekaragaman Produk Makanan Bergizi serta Program Peningkatan Jenis dan
Kualitas Gizi Makanan Rakyat. Pelaksanaan program-program tersebut perlu
ditunjang oleh adanya penyediaan produk-produk olahan/awetan kedelai dengan
harga yng terjangkau masyarakat dari segala lapisan, misalnya susu kedelai dan
kembang tahu yang termasuk olahan dari susu/sari kedelai.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin kami bahas pada makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan kembang tahu dan susu kedelai?
2. Apa
saja kebutuhan alat dan bahan yang digunakan ?
3. Bagaimana
cara pembuatan kembang tahu ?
4. Bagaiman
cara pembuatan susu kedelai ?
5. Berapa
biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi kembang tahu ?
6. Berapa
keuntungan yang dicapai dalam pembuatan produk kembang tahu ?
7. Brapa
biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi susu kedelai ?
8. Berapa
keuntungan yang dicapai dalam pembuatan produk susu kedelai ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari makalah yang kami buat
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
definisi tentang kembang tahu dan susu kedelai
2. Mengetahui
alat yang di gunakan dalam pembuatan susu kedelai dan kembang tahu
3. Mengetahui
cara pembuatan kembang tahu dan susu kedelai
4. Mengetahui
jumlah biaya yang digunakan dalam produksi kembang tahu dan keuntungan yang
diperoleh
5. Mengetahui
jumlah biaya yang digunakan dalam produksi susu kedelai dan keuntungan yang
diperoleh
1.4 Manfaat Penelitian
Mnfaat yang diperoleh dari makalah
ini adalah:
1. Kita
bisa mengetahui manfaat dari kembang tahu dan susu kedelai.
2. Kita
bisa tahu proses pembuatan kembang tahu dan susu kedelai.
3. Kita
bisa tahu kandungan yang terdapat pada unsur kedelai.
BAB 2
LANDASAN
TEORI/KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Penyebaran
Kedelai
merupakan komoditas pertanian sumber protein nabati tertinggi apabila di
bandingkan dengan jenis komoditas pertanian yang lain.
Kedelai ( Glycine max (L)
Merril) diduga berasal dari Cina Utara, Mancuria, dan Korea, yang kemudian
menyebar ke negara-negara lain di sekitarnya. Amerika yang mengenal kedelai
pada tahun 1802,kemudian mengembangkan secara besar-besaranhingga berhasil
menduduki peringkat pertama sebagai produsen kedelai (Morse 1950). Di
Indonesian, kedelai jenis Americana cukup disukai oleh para pengusaha/produsen
tempe.
2.2 Keunggulan
Kedelai mendapatkan
perhatian yang sangat besar dari seluruh dunia karena berbagai keunggulan yang
dimilikinya (FAO, 1970) diantaranya sebagai berikut:
a. Tanaman
kedelai memiliki kemampuan adaptibilitas
agronomisyang tinggi, sehingga dapat hidup di daerah tropis dan subtropis,
juga di daerah lain dengan kondisi tanah dan iklim yang tidak mungkin bisa di
tumbuhi oleh tanaman pangan lainnya.
b. Tanaman
kedelai dapat memperbaiki sifat/kondisi tanah di tempat dia tumbuh
c. Kedelai
memiliki kandungan unsur gizi yang relatif tinggi dan lengkap
Kandungan unsur gizi
kedelai per 100gram bahan
1. Energi 442
kal
2. Air 7,5
g
3. Protein
34,9
g
4. Lemak
18,1
g
5. Karbohidrat
34,8 g
6. Mineral
4,7
g
7. Kalsium
227
mg
8. Fosfor
585
mg
9. Zat
besi 8
mg
10. Vitamin
A 33
mcg
11. Vitamin
B 1,07
mg
d. Kedelai
mengandung protein dan lemak yang berkualitas tinggi. Disamping itu juga
mengandung vitamin dan mineral dalm jumlah yang cukup tinggi pula. Adapun
kandungan asam amino esensial dalam kedelai apabila di bandingkan dengan sumber
protein yang lain.
Kadar Nitrogen per mg/g
bahan
1. tryptophan 86
2. threonine 246
3. isoleucine 336
4. leuicine 482
5. lysine 395
6. s-a-a 195
7. phenylalanine 309
8. tyrosine 199
9. valine 328
2.3 Budi Daya
Kedelai ( Glycine max (L) Merril) termasuk dalam famili kacang-kacangan (leguminosae). Adapun klasifikasi
selengkapnya adalah sebagai berikut:
- · Species : Max
- · Genus : Glycine
- · Sub-family : Papilionoideae
- · Famili : Leguminosae
- · Ordo : Polypetales
Indonesia
beriklim tropis, sehingga sangat cocok bagi tanaman kedelai. Kedelai
membutuhkan udara yang cukup panas. Beberapa persyaratan tumbuh yang diperlukan
oleh tanaman kedelai adalah sebagai berikut:
a) Tempat
Tumbuh
Kedelai
dapat tumbuh dengan baik di daerah bersuhu udara panas, dengan
ketinggianmaksimal 500 meter di atas permukaan laut.
b) Iklim
Tanaman
kedelai memerlukan kondisi yang seimbang antara suhu udara dengan
kelembapan(yang dipengaruhi oleh curah hujan). Secara umum, tanaman kedelai
memerlukan suhu udara yang tinggi dan curah hujan (kelembapan) yang rendah.
Apabila suhu udara rendah dan curah hujan (kelembapan) berlebihan, menyebabkan
penurunan kualitas kedelai yang dihasilkan.
c) Tanah
Secara umum, sebagai tempat tumbuhnya,
tanaman kedelai memerlukan tanah Alluvial, Regosol, Grumosol, Latosol, dan
Andosol.
Adapun persyaratan tanah yang diperlukan
oleh tanaman kedelai sehingga dapat tumbuh dan berproduksi optimal adalah
sebagai berikut :
a. Subur
dan gembur
b. Kaya
akan humus atau bahan organik
c. Mempunyai
pH (derajat keasaman) antara 5,8-7,0
d) Penanam
Pertumbuhan
optimal tanaman kedelai dapat dicapai pada bulan-bulan kering, yaitu pada saat
tanah cukup lembap dan suhu udara lebih dari 21°C. Pada saat ini, pertumbuhan
biji (perkecambahan) dapat terjadi secara lebih cepat.
Waktu penanaman
kedelai yang tepat pada beberapa daerah dengan kondisi yang berbeda, akan
berbeda pula hasilnya. Contihnya sebagai berikut:
A. Di
Jawa Timur
Penanaman kedelai umunya dimulai pada
awal bulan Mei setelah panen padi, atau bulan Agustus setelah panen jagung atau
tebu. Sementara, pada sawah/tanah tadah
hujan, kedelai ditanam pada sekitar bulan Oktober-November.
B. Di
Jawa Tengah
Penanaman kedelai umumnya dimulai sekitar
bulan Februari-April setelah panen padi, atau sekitar bulan Juli-Agustus
setelah panen tebu. Sementara, pada sawah/tanah tadah hujan, kedelai ditanam pada sekitar bulan Oktober-November
C. Di
Lampung
Pada beberapa lokasi/daerah tertentu,
kedelai umumnya ditanam sebanyak 3 kali dalam setahun, yaitu pertama: pada
bulan September (pada saat musim labuhan/permulaan musim hujan), kedua: pada
sekitar bulan Februari-Maret, ketiga : pada sekitar bulan Juni-Juli
D. Di
Bali dan Lombok
Penanaman kedelai umumnya dilakukan
sekitar bulan April-Mei, pada akhir musim hujan dan setelah panen padi.
2.4 Panen dan Pascapanen
Kualitas kedelai
yang optimal ditentukan juga oleh faktor pemanenan (waktu dan cara) serta penanganan
pascapanennya. Berikut ini akan dibicarakan sedikit mengenai panen dan
penanganan pascapanen kedelai.
1. Panen
Panen kedelai
dilaksanakan apabila bijinya benar-benar sudah matang (tua maksimal). Adapun
tanda-tanda dan cara pemanenny, adalah sebagai berikut:
a. Tanda-Tanda
Waktu yang tepat untuk memanen kedelai
ditandai dengan daun kedelai yang sudah menguning dan rontok (berguguran)
b. Waktu
Panen
Setelah ada tanda-tanda kerontokan daun,
pemanenan dapat di lakukan pada saat sinar matahari cerah (tidak hujan).
Apabila pemanenan dilakukan pada saat hujan, kedelai hasil panen akan cepat
membusuk selamadalam penyimpanan.
c. Cara
Panen
Cara memanen kedelai yang sudah
lazim/umum dilakukan adalah dengan memotong kedelai (yang masih ada di dalam
polong) berikut tangkai/batangnya dengan menggunakan sabit.
2. Pascapanen
Meliputi beberapa macam
kegiatan sebagai berikut:
a. Penjemuran
Batang-Batang kedelai berikut buah
polongnya di atur dan di jemur di atas lantai semen. Umumnya penjemuran
dilakukan selama 2-3 hari berturut-turut. Setiap sore, batang-batang kedelai
yang di jemur tersebut di kumpulkan di salah satu sisi (di tumpuk), kemudian di
tutup dengan kain terpal agar tidak basah oleh embun. Sementara, pada pagi
harinya, di ratakan untuk di jemur kembali.
b. Pemisahan
Biji
Untuk mengeluarkan biji kedelai dari
dalam polong dan memisahkannya dari kulit polong serta batang-batangnya. Dapat
di lakukannya secara manual yaitu dengan memukul-mukulkan sebatang kayu ke atas
tumpukan polong kering yang telah di alasi sebelumnya dengan plastik atau
anyaman bambu, hingga polong-polong kering pecah dan biji kedelai keluar.
c. Pengeringan
Agar kedelai tahan di simpan lama,
setelah di bersihkan, di jemur kembali hingga kering benar (kadar air tersisa
11%-13%)
2.5
Pemanfaatan
dan Kendalanya
Adapun beberapa penyebabyang menjadi
kendala dalam pemanfaatan kedelai sebagai bahan pangan, antara lain sebagai
berikut:
1. Di
dalam kedelai terdapat zat antitrypsin
yang menyebabkan protein yang terkandung di dalamnya tidak dapat di cerna
secara langsung.
2. Tekstur
keras
3. Di
dalam kedelai juga terkandung enzim lipoksidase, yang aktivitasnya menyebabkan
timbulnya bau dan rasa langu. Bau dan rasa langu ini membuat orang tidak suka
mengonsumsinya, sementara untuk menghilangkannya ternyata tidak mudah.
Agar unsur gizi dan kalori yang terkandung di
dalam kedelai dapat di manfaatkan untuk memunhi kebutuhan tubuh kedelai harus
di olah terlebih dahulu dengan berbagai macam cara, di antaranya dengan:
penghancuran, perebusan, peragian/fermentasi, dan pengasaman.
Dari beberapa
proses pengelolaan tersebut, akan di peroleh beberapa produk olahan yang berupa
tahu, kembang tahu, susu kedelai, kecap, dan masih banyak produk lain yang
dapat di hasilkan dari kedelai dengan cara/perlakuan yang berbeda.
Dengan adanya berbagai
macam cara pengelolahan hingga di peroleh berbagai macam produk, akan di
dapatkan beberapa macam keuntungan, antara lain sebagai berikut:
1 . Tekstur
kedelai menjadi lunak, sehingga protein menjadi lebih mudah di cerna.
2 . Rasa
menjadi lebih enak dan bervariasi.
3 . Bau
dan rasa langu akan hilang.
2.6 Perbedaan
Warna Kulit
Di tinjau dari
segi pemanfaatannya, Dalam bidang industri kedelai di bedakan adanya dua macam
kedelai berdasarkan warna kulitnya, yaitu kedelai hitam dan kedelai kuning.
Kedelai kuning umumnya
dapat di gunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan segalaa macam produk,
sementara kedelai hitam hanya cenderung di gunakan dalam pembuatan kecap saja.
Hal ini di tetapkan adanya kekhawatiran bahwa warna kulit yang hitam dapat
mencemari warna produk yang di hasilkan, sehingga menyebabkan kurang menarik.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1 Pengenalan Kembang Tahu dan Susu
Kedelai
3.1.1
Kembang
Tahu
Produk
ini dinamakan kembang tahu bukan karena penampilannya atau bentuknya yang mirip dengan
kembang atau bunga, tetapi karena
berasal dari protein kedelai yang menggumpal dan mengambang di permukaan cairan sari kedelai .
1.
Kondisi
Kembang Tahu
a. Merupakan produk awetan
kering dari protein kedelai yang
berupa salaput tipis, diproses tanpa penambahan
bahan penggumpal.
b. Proses
pembuatan kembang tahu tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan tahu, yang
dilakukan dengan memanfaatkan sifat dasar protein yang terkandung dalam cairan
sari kedelai, yaitu “protein akan menggumpal karena pemanasan pada suhu 70° C -
100° C yang dilakukan secara terus menerus.
c. Tiap
10 menit akan terbentuk selaput tipis pada pemukaan dan berkerut karena tiupan
angin. Setelah cukup tebal, selaput diangkat dan dijemur hingga kering.
d. Kembang
tahu kering digunakan dengan cara direndam dalam air panas telebih dahulu
hingga lunak dan kemudian
dipotong-potong sesuai kebutuhan.
e. Harga
kembang tahu relatif lebih mahal dari pada tahu. Oleh karena itu,
biasanya hanya digunakan sebagai hidangan dalam
pesta, restoran, dan hotel berbintang.
2.
Faktor-faktor
Penentu Kualitas Produk
a. Penampilan
Penampilan menyangkut tiga hal yaitu : warna,
keseragaman bentuk dan ukuran, serta pengemasan produk.
b. Cita
Rasa
Cita rasa kembang tahu
ditentukan oleh kualitas kedelai yang dipergunakan. Kedelai yang bercampur dengan
kedelai cacat fisik akan menghasilkan cita rasa yang kurang enak ( agak pahit )
karena terpengaruh oleh rasa kedelai yang sudah rusak ( cacat busuk ).
c. Keaweatn
Produk aweatan memang
seharusnya dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami
perubahan fisik ( busuk ).
3.
Faktor-faktor
Penentu Daya Tahan Produk
a. Kadar
Air Tersisa
Proses penjamuran yang
kurang sempurna ( kurang lering ) akan menghasilkan kembang tahu yang berkadar
air tinggi. Kadar air yang tinggi menyebabkan produk menjadi mudah busuk dan
ditumbuhi jamur.
b. Kualitas
Kedelai
Kedelai yang cacat
fisik ( diserang/busuk ) tidak disisihkan, dimungkinkan kondisi busuk tersebut
akan terbawa dan menular ke produk
jadinya.
c. Pengemasan
Dengan pengemasan,
kembang tahu akan terhindar dari pencemaran oleh debu, kotoran, cairan dan juga
mikroba penyebab kebusukan yang ada di udara.
4. Rendemen
Apabila proses pembuatan kembang tahu dapat
dilakukan dengan sempurna, akan dicapai rendemen sebesar 70%-80%. Berarti , dari kedelai
sebanyak 100kg, dapat dihasilkan kembang tahu
sebanyak 70kg-80kg
5. Pemanafaatan
Kembang
tahu merupakan produk setengah jadi yang dimanfatkan sebagai bahan campuran
masakan mewah, misalnya sup.
3.1.2
Susu
Kedelai
Tujuan
utama adalah :
1.
Kondisi
Susu Kedelai
a. Menurut
Prof. H.M. Hembing,komposisi gizi
susu kedelai adalah setara dengan susu sapi. Kandungan lesitin dalam protein
kacang kedelai dapat digunakan sebagai emulsifieralami
untuk membentuk emulsi minyak dalam air. selain menyehatkan juga dapat mencegah
penyakit jantung, kanker, lefer, radang lambung kronis, anemia dan lain-lain.
b. Pembuatan
susu kedelai sebenarnya tidak sulit.
c. Kedelai
dapat dilunakkan dengan menggunakan soda kue atau soda ash. Dalam keadaan lunak
biji-biji kedelai dapat dihancurkan secara 100%.
d. Kandungan
protein maksimal dalam susu atau sari kedelai 7%. Umumnya, kadar protein
terlarut dalam susu kedelai adalah 3%- 5%.
e. Susu
kedelai dengan konsentrasi protein terlarut lebih dari 7% akan menggumpal
apabila dipanaskan pada suhu 70° C- 100° C selam a lebih dari 10 menit.
f. Adapun
sifat protein kedelai yang lain adalah akan menggumpal karena pengaruh asam.
g. Untuk
menghindari terjadinya penggumpalan dan penjendalan, pasteurisasi dilakukan
dengan sistem HTST (high temperature short time) paada suhu 121° C selama 12 detik.
Makin rendah kada r protein dalam susu kedelai, makin kecil kemungkinan
terjadinya penjendalan.
2.
Faktor-faktor
Penentu Kualitas Produk
a. Aroma
dan Cita Rasa
Penyebab utama :
1. Aroma
Langu
Disebabkan oleh adanya
aktivitas enzim lipoksidase
2. Rasa
Pahit
Disebabkan oleh
penggunaan kapur sirih yang berlebihan, penggunaan bahan baku kedelai tanpa
disortasi terlebih dahulu.
b. Warna
Warna asli dari kedelai adalah putih
kekuning-kuningan, namun warna susu kedelai sama dengan susu sapi, putih
bersih. Untuk menarik minat konsumen dan menyesuaikan dengan rasanya, warna
dapat di sesuaikan dengan menambahkan sedikit bahan pewarna makanan.
c. Kemasan
Produk
Untuk memperbaiki penampilan daqn melindungi
produksusu kedelai dari cemaran debu,kotoran, cairan, maupun mikroba penyebab
kebusukan,seta mengefektifkan sistem pengawetannya, susu kedelai sebaiknya
dikemas dalam wadah sekali pakai.
d. Keawetan
Produk
Meskipun
susu kedelai bukan produk awetan, tetapi akan lebih menyenangkan apabila dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama. Agar penyimpanan lebih lama disimpan
dalam kotak pendingin.
3.
Rendemen
Berdasarkan pengalaman penulis, darikedelai sebanyak
7 kg, dapat diperoleh susu kedelai sebanyak 100 liter.
3.2 Kebutuhan Alat dan Bahan
Teknologi
Pengolahan Pangan yang dilakukan dengan menggunakan alat, bahan, serta proses
produksi yang memenuhi persyaratan, tentunya juga akan menghasilkan produk
berkualitas tinggi, berhasil guna, bernilai guna, dan berdaya guna.
3.2.1
Kebutuhan Alat
Alat-alat yang
digunakan secara umum adalah sama, antara lain:
1.
Timbangan
Untuk menimbang bahan
dengan berat lebih dari 50 g, cukup dengan menggunakan timbangan gantung.
Sementara, untuk menimbang bahan dengan berat kurang dari 50 g, harus
menggunakan timbangan halus. Penimbangan bahan secara cermat perlu dilakukan
untuk mempertahankan kualitas produk.
2.
Takaran
Untuk menakar volumeair
dan bahan-bahan cair lainnya, dapat mengunakan alat pengukur volume yang
berupa gelas ukur, baik yang terbuat
dari plastik maupun kaca.
3.
Alat/Perangkat
Penjemuran
Pada zaman dulu,
pengeringan kedelai tersebut dilakukan secara langsung dengan menjemurnya di
atas lantai semen. Penjemuran umumnya dilakukan selama 7-9 hari hingga kulit
ari kedelai pecah-pecah. Namun, saat ini, penjemuran kedelai dilakukan di atas
logam aluminium. Penjemuran dengan cara ini cukup dilakukan selama 2-3 hari
saja. Hal ini disebabkan karena aluminium merupakan logam penghantar panasdan
pemantul panas, sehingga dengan demikian kedelai akan menerima panas dari
segala penjuru. Alat perangkat penjemuran tersebut meliputi :
a.
Kerangka Penyangga
Kerangka penyangga
dibuat dari bambu utuh, dengan ukuran 0,8 m × 10 m, yang ditancapkan dalam
tanah secara berjajar dengan jarak 1 mm yang berfungsi untuk menyangga pelat
alauminium berbingkai.
b.
Pelat Aluminium Berbingkai
Pelat aluminium
berbingkai ini, umumnya dibuat dengan ukuran 1 m × 2 m,yang berfungsi
sebagai tempat kedelai. Dan bingkainya
sebagai penguat dan pegangan untuk mengoperasikannya.
c.
Kawat Penjemur
Kawat penjemur dapat
dibuat dari kawat galfani anti karat
ataupun kabel yang terbungkus pastik. Pemasangan kawat seperti halnya
penjemuran pakaian. Alat ini digunakan untuk menjemur kembang tahu basah hingga
menjadi kering.
4.
Bak
Perendam
Bak perendam ini
digunakan untuj merendam kedelai yang akan diolah menjadi cairan sari kedelai.
Sebagai bak perendam, dapat digunakan bak semen yang permanen ataupun bak
plastik tergantung volume kedelai yang direndam.
5.
Mesin
Pengupas Kedelai
Mesin pengupas kedelai
digunakan untuk memecah dan melepaskan kulit ari kedelai sehingga nantinya
kulit ari tersebut dapat dipisahkan dengan mudah.
6.
Mesin
Pengiling Kedelai
Untuk
menggiling/menghancurkan kedelai dalam keadaan basah. Ada beberapa mesin
penggiling kedelai, yaitu sebagai berikut :
a.
Penggiling dari Batu
Pengiling dari batu ini
terdiri atas dua potong batu bulat. Adapun jarak dari kedua batu tersebut dapat
diatur berdasarkan jenis bahan yang akan digiling serta tingkat kelembutan yang
dikehendaki.
b.
Mesin Penggiling Elektrik
Mesin
penggiling elektrik ini, dapat mencapai kapasitas ± 50 kg/jam. Dalam
pengoperasiannya, mesin ini digerakkan dengan tenaga listrik atau motor diesel
berkeekuatan ¼
–
½PK (HP = Horse Power = Tenaga Kuda)
c.
Blender
Blender
juda dapat digunakan untuk menghancurkan kedelai dalam kapasitas kecil. Di
samping itu, blender juga sering digunakan untuk mengahaluskan ampas kedelai
yang dihasilakan dari mesin giling elektrik.
7.
Bak
Penampung
Untuk menampung bubur
kedelai hasil penggilingan, diperlukan bak penampung khusus. Akan lebih baik
apabila bak penampung tersebut dilengkapi dengan pengukur volume, sehingga
dapat sekaligus digunakan untuk mengukur volume bubur dan volume air yang harus
ditambahkan pada saat proses pengeceran bubur kedelai.
8.
Mesin
Pres Manual
Agar proses penyaringan
cairan sari kedelai dapat berjalan dengan baik dapat digunakan mesin pres yang
dalam pengoperasiannya dilengkapi dengan kain saring.
9. Alat Perebus Cairan Sari Kedelai
Dalam
pembuatan kembang tahu, panci perebus ini sekaligus berfungsi sebagai cetakkan.
Umumnya, panci pencetak tersebut dibuat dalam bentuk persegi panjang berukuran
20 cm × 60cm × 60 cm, sehingga kembang tahu yang dihasilkan akan berbentuk
persegi panjang pula.
10.
Termometer
Termometer digunakan
untuk mengukur suhu dalam proses pencetakkan kembang tahu. Suhu yang digunakan
dalam proses pencentakan kembang tahu adalah ± 70ºC.
11.
Alat
Penyaring
Dalam pembuatan cairan
sari kedelai baik dalam pembuatan kembang tahu maupun susu kedelai, berupa kain
putih bertenun jarang (tetoron, sifon,ataupun furing). Tetapi sebelumnya harus
di saring dengan saringan kasar berupa saringan plastik ataupun anyaman bambu.
12.
Tangki
Botol
Pembotolan susu/cairan
sari kedelai harus dalam keadaan panas yang berbentuk tangki yang dilengkapi
keran pada bagian bawahnya.
13.
Alat
Pemanas
Untuk merebus cairan
sari kedelai dan mencetak kembang tahu, digunakan kompor biasa. Sementara,
untuk keperluan sterilisasi, pemasakan susu kedelai, serta pasteurisasi,
digunakan kompor bertekanan (brander).
14.
Plastic
Sealer
Plastic
Sealer digunakan untuk menutup rapat plastik kemasan
kembang tahu.
15.
Alat
Penutup Botol ( Bottle Panning )
Bottle
Panning digunakan
untuk menutup secara sempurna botol kemasan susu kedelai yang terbuat dari
kaca.
16.
Alat
Pengukus
Dalam kegiatan
sterilisasi dan pasteurisasi diperlukan alat pengukus yang berupa dandang
ukuran yang sesuai.
17.
Pengaduk
Kayu
Kayu memiliki sifat
netral dan tidakbereaksi dengan bahan yang diproses. Di samping tu, bentuk dan
ukurannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Karena itu diperlukan alat
pengaduk kayu.
18.
Baskom
plastik
Baskom
plastik dapat digunakan dalam berbagai tahap pengolahan, misalnya sebagai wadah
bahan, tempat perendaman, tempat pencucian, wadah produk, dan sebagainya.
19.
Mesin
Pengering
Mesin pengering (oven)
digunakan jika cuaca tidak mendukung. Suhu yang dibutuhkan berkisar antar 40ºC-
60ºC.
3.2.2
Kebutuhan
Bahan
Beberapa jenis bahan
yang diperlukan dalam pembuatan kembang tahu dan susu kedelai antara lain
sebagai berikut :
1. Kedelai Kuning
Kedelai kuning
merupakan bahan baku dalam proses pembatan kembang tahu dan susu kedelai.
2.
Air
Bersih
Volume air yang
digunakan harus memenuhi syarat standar sebagai air minum yang bersih dan
jernih, tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung kotoran,
tidak mengandung bibit penyakit, tidak mengandung logam berbahaya dan memiliki
tingkat kesadahan nol.
3.
Bahan
Pewarna
Agar penampilan kembang
tahu dan susu kedelai semakin menarik, perlu ditambahkan bahan pemarna
makanan/minuman sesuai dengan kebutuhan.
4.
Kapur
Sirih
Kapur sirih berasal
dari gamping atau kapur tohor (CaOH) yang direndam ± 1 minggu sampai menjadi
bubur lembut yang diperlukan dalam proses pembuatan susu kedelai, jika terlalu
banyak akan menimbulkan rasa pahit.
5.
Soda
Ash atau Soda Kue
Soda Ash atau Soda Kue
digunakan agar penghancuran kedelai dapat sempurna. Namun, setelah itu kedelai
harus dicuci bersih agar tidak menimbulkan rasa pahit.
6.
Gula
Pasir
Gula pasir berfungsi
sebagai pemanis, yang digunakan dalam kadar ± 10%.
7.
Garam
Garam dalam pembuatan
susu kedelai berfungsi sebagai pemantap rasa yang dapat memunculkan kelezatan
khas dari kedelai. Kadar yang digunakan adalah 2%
8.
Carboxy
Methyl Cellulosa (CMC)
Carboxy Methyl
Cellulosa (CMC) yang sebenarnya merupakan bahan pengental dapat berfungsi
sebagai bahan penstabil suspensi. Bahan penstabil suspensi diperlukan dalm
pembuatan susu kedelai untuk mencengah terbentuknya endapan.
9.
Bahan
Penambah Aroma dan citra Rasa
Bahan penambah aroma
dan cita rasa yang bersifat alami, antara lain: cokelat bubuk, daun pandan
wangi, cengkih, keningar/kayu manis, nangkah, dan sebagainya. Sementara, yang
bersifat buatan antara lain: essence
buah-buahan.
10.
Bahan
Pemutih
Sebelum dijemur kembang
tahu perlu diputihkan terlebih dahulu dengan merendamnya dalam larutan natrium
metabisulfit 0,3% selama 15 menit. Sedangkan untuk susu kedelai bahan
pemutihnya sebanyak 0,1% atau 1 g per liter susu kedelai.
11.
Kacang
Tanah dan Wijen
Kacang tanah diperlukan
dalam prose pembuatan susu kedelai untuk meningkatkan kadar lemak dalam susu
kedelai tersebut.
12.
Natrium
Benzoat
Agar susu kedelai tahan
disimpan dalam jangka waktu relatif lama, dalam proses pembuatannya perlu
ditambahkan bahan pengawetvyang berupa natrium benzoat.
13.
Mout
Jagung
Untuk melengkapi
kandungan unsur gizi pada susu kedelai agar makin mendekati kondisi susu sapi,
perlu ditambahkan Mout Jagung atau
kecambah yang terbuat dari jagung.
3.3 Pembuatan Kembang Tahu
Kembang
tahu merupakan produk awetan kering dari
kedelai yang dibuat melalui proses penghancuran kedelai hingga menjadi cairan
sari kedelai. Kembang tahu tersebut dibuat dengan memanfaatkan sifat dasar
protein sebagai berikut :
3.3.1
Komposisi
Bahan
Untuk membuat kembang
tahu diperlukan bahan-bahan dengan komposisi sebagai berikut.
1. Kedelai Kuning : 20 Kg
2. Air Bersih : 200 Liter
3. Natrium metabisulfit :
60 g
4.
Pewarna kuning : 5 g
5.
Kemasan produk : 150 Lbr
6.
Bahan Bakar : 10 Liter
7.
Soda kue : 30 g
3.3.2
Mesin
/ Peralatan
Beberapa
alat yang diperlukan dalam proses pembuatan kembang tahu antara lain sebagai
berikut : Timbangan kasar dan halus, Thermometer, Takaran, Bak perendam kedelai,
Bak pencuci, Perangkat penjemuran/lengser aluminium, Alat pengupas kedelai, Tampah,
Mesin Giling kedelai berkecepatan tinggi, Mesin pres manual, Kain saring, Rege/kalo,
Alat perebus adoban, Gantungan produk, Alat pemanas, Pengaduk kayu, Tempat penjemuran, Plastic sealer.
3.3.3
Proses Produksi
Proses
pembuatan kembang tahu terdiri atas tiga tahap , yaitu : Persiapan, Pengolaha,
dan Finishing.
1.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan pengolahan kedelai
menjadi produk awetan kering kembang tahu meliputi kegiatan persiapan bahan
baku. Agar nantinya proses pembuatan kembang tahu dapat berjalan dengan lancar.Adapun
urutan keguatan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan kedelai sebagaibahan
baku dalam pembuatan kembang tahu, tdapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembersihan
Biji-biji kedelai yang dibeli dari pasar
biasanya tercampur berbagai kotoran, misalnya kerikil, butiran tanah, potongan
kulit atau batang kedelai , dan sebagainya. Agar tidak ikut tergiling,
kotoran-kotoran tersebut harus disisihkan terlebih dahulu.
b. Pengeringan
Pengeringan
dapat dilakukan dengan penjemuran atau pengovenan pada suhu 40’C-60’C hingga
kulitnya pecah-pecah dan mudah terlepas.
c. Penggilingan
dan Pemisahan Kulit
Penggilingan dilakukan untuk memecahkan
kedelai sehingga kulit artinya dapat dilepaskan dan dipisahkan secara mudah
dengan cara ditampi.
d. Pelunakan
Kedelai harus dilunakan terlebih dahulu
dengan menggunakan soda kue. Soda kue dilarutkan kedalam air bersih dengan
konsentrasi 5 g per 10 liter air bersih, diaduk-aduk dan dipanaskan hingga
mendidih.
e. Pencucian
dan Penirisan
Setelah perendaman , kedelai tersebut
harus segera dicuci dan dibilas beberapa kali hingga benar-benar bersih.
Kembang tahu yang dihasilkan tidak memiliki rasa pahit. Setelah dicuci, kedelai
segera ditiriskan. Kedelai tanpa kulit yang telah lunak akan menghasilkan
kembang tahu yang kenyal dalam jumlah yang maksimal dengan limbah berupa ampas
yang minimal. Persiapan kedelai sudah selesi, dan seterusnya dapat diproses
lanjut menjadi kembang tahu.
2. Tahap Pengolahan
Tahap pengolahan dapat dibedakan
menjadi 6 jenis, adapun tahapan proses yang harus dikerjakan dalam pengolahan
kedelai menjadi kembang tahu, dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penggilingan
Kedelai lunak akan digiling , kedelai
dapat digiling dengan baik dan dapat menghasilkan cairan sari kedelai secara
maksimal, perlu pengaturan sebagai berikut:
1. Penggilingan
awal dilakukan dengan kecepatan tinggi
2. Selama
penggilingan selalu dialirkan air mendidih untuk menginaktifkan enzim
lipoksidase sehingga bau langu tidak timbul.
Agar dapat diperoleh cairan sari kedelai
secara maksimal, penggilingan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan cara
sebagai berikut :
a. Penggilingan
1.
Penggilingan menggunakan mesin
penggiling tahu.
2.
Bubur kedelai hasil penggilingan
disaring dengan saringan kasar, Hasil penyaringan pertama langsung disaring
lagi dengan kain saring.
3.
Sementara ampas sisa penyaringan
ditambah dengan air mendidih, kemudian diblender.
4.
Cairan sari kedelai yang diperoleh dari
beberapa penyaringan dicampur dengan air mendidih yang tersisa.
b.
Perebusan atau Pencetakan KembangTahu
c.
Pemutihan
Larutan pemutih dibuat dengan melarutkan 30 g natrium
metabisulfit kedalam 10 liter air bersih. Perendaman dilakukan selama 15 menit.
Setelah direndam digantung pada kawat penjemuran hingga benar-benar tiris.
d.
Pewarnaan
Agar
tampil kebih menarik, biasanya diberi warna kuning.
e.
Pengeringan
Kembang
tahu yang telah diwarnai kemudian dikeringkan. Dengan penjemuran atau mesin
pengeringan yang diatur 40’C – 6’C
3.
Tahap Finishing
Kegiatan finishing terdiri atas
pengemasan dan penempelan Lebel. Pengemasan yang dilakukan terhadap produk
secara umum bertujuan antara lain sebagai berikut :
a.
Melindungi produk
b.
Meningkatkan penampilan produk
c.
Sarana promosi
d. Mempermudah Distribusi
e. Mempermudah perhitungan
d. Mempermudah Distribusi
e. Mempermudah perhitungan
Adapun
beberapa informasi tersebut meliputi antara lain sebagai berikut :
1.
Nama produk
2.
Berat produk
3.
Komposisi bahan
4.
Tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa
5.
Keunggulan produk
6.
Cara penggunaan produk
7.
Merek dagang produk
8.
Nama produsen
9.
Logo produsen
10.
Nama, dan alamat produsen , distributor
11.
Nomor izin produk
12.
Jaminan atas kualitas
3.4
PEMBUATAN
SUSU KEDELAI
Susu kedelai dapa
dipasarkan dalam bentuk cair ataupun serbuk ( kering ), Untuk membuat susu
kedelai diperlukan spray drier yaitu mesin pembuat serbuk sekaligus sebagai
pengering, yang harga mesin tersebut mahal. Proses pembuatan susu kedelai adalah
proses fisika yang berupa proses pencampuran biasa.
A. Komposisi Bahan
Komposisi
bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan susu kedelai adalah sebagai
berikut :
a.
Kedelai kuninng : 5 kg
b.
Kacang tanah : 350 g
c.
Wijen : 150 g
d.
Jagung kering : 250 g
e.
Soda kue : 7,5 g
f.
Gula pasir : 5 kg
g.
Garam : 100 g
h.
Agar-agar : 15 g
i.
Kapur sirih : 50 g
j.
Vanili : 50 g
k.
Daun pandan : 50 lbr
l.
Keningar : 25 g
m.
Natrium benzoate : 10 g
n.
Natrium metabisulfit : 5 g
o.
Bahan bakar minyak : 10
liter
p.
Botol kemasan : 200
biji
B.
Mesein / Peralatan
Adapun
mesin atau peralatan yang diperlukan dalam proses pembuatan susu kedelai,
antara lain :
1.
Timbangan kasardan halus
2.
Takaran
3.
Bak-bak plastik berukuran besar
4.
Mesin giling berkecepatan tinggi
5.
Blender
6.
Mesin pres manual
7.
Kain saring dan rege
8.
Panci perebusan
9.
Kompor bertekanan ( Brander )
10.
Pengaduk kayu
11.
Alat pengukus ( dandang )
12.
Corong dan gayung
13.
Mesin penutup botol
14.
Perangkat penjemuran / lengser aluminium
15.
Mesin pengupas kedelai
16.
Tampah
Dalam
pelaksanaanya,proses pembuatan susu kedelai terdiri atas tiga tahap yaitu :
Persiapan, Pengolahan dan Finishing.
1. Tahap Persiapan
a.
Persiapan Kapur Sirih
Pada
dasarnya, pembuatan kapur sirih dapat dilakukan dengan sangat mudah, yaitu
dengan merendam batu kapur / gamping selama 7-8 hari hingga akhirnya membentuk
bubur kapur yang lembut.
b.
Persiapan Mout Jagung
Dapun
pembuatan mout tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Sortasi , digunakan jagung pipilan yang
memiliki lembaga ( bakal tunas ) yang masih segar / bergerak
2.
Pencucian atau Perendaman , Jagung
pipilan yang sudah dipilih dicuci bersih dan kemudian direndam air hingga
bagian lembaganya menunjukkan tanda-tanda kehidupan ( ada bagian yang menyembul
)
3.
Penumbuhan , Jagung diangkat dari air
perendam, ditiriskan, ditempatkan dalam keranjang , dan tutup dengan kain atau
lembaran kain basah. Harus dilakukan penyiraman sebanyak 2 sekali dalam 2-3
hari ( disesuaikan kebutuhannya ).
c.
Persiapan Botol Kemasan
Persiapan
botol kemasan terdiri atas beberapa kegiatan yang meliputi :
1.Perendaman
dan Pencucian
2.
Penyabunan dan Pencucian
3.
Sanitasi dan Pencucian
4.
Sterilisasi
d.
Persiapan Bahan Baku Kedelai
Agar
dapat diperoleh susu kedelai dalam jumlah dan kualitas maksimal, perlu
dilakukan proses penyiapan kedelai terlebih dahulu. Adapun urutan langkah kerja
pada kegiatan penyiapan kedelai selaku bahan baku dalam pembuatan susu kedelai.
e.
Persiapan Kacang Tanah dan Wijen
Kacang
tanah dijemur selama 2-3 hari hingga kulitnya pecah-pecah, Sementara wijen
hanya perlu dicuci dan dijemur hingga benar-benar kering.
Selanjutnya
kacang tanha dan wijen tersebut digiling dengan penambahan air hingga menjadi
bubur encer. Bubur kacang tanah dan wijen disaring dengan kain saring, cairanya
ditampung, dan ampasnya digiling lagi. Hasil penyaringan bubur encer kacang
tanah dan wijen ini akan menjadi cairan putih yang menyerupai susu.
2.
Tahap Pengolahan
Urutan
kegiatan dalam proses pengolahan kedelai
menjadi susu kedelai, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penghancuran
Kegiatan
penghancuran dilakukan terhadap kedelai yang telah mengalami proses pelunakan
serta mout yang sudah dipersiapkan pula.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penghancuran ini, yaitu
sebagai berikut :
1.
Untuk mengurangi aktivitas enzim
;ipoksidase ( penyebab bau langu pada kedelai )
2.
Aktivitas enzim lipoksidase dapat
dihindari dengan jalan mengalirkan air mendidih terus-menerus selama penghancuran
berlangsung
3.
Rendemen dari kegiatan penghancuran
menjadi semakin besar apabila selama penggilingan dilakukan penyiraman dengan
air panas secara terus-menerus
Cairan
hasil penyaringan ditampung dalam wadah tersendiri , sedangkan ampasnya
dihancurkan / digiling lagi dengan cara yang sama dan disaring pula, sampai
menjadi cairan sari kedelai.
b.
Pengenceran
Pengeceran
dilakukan untuk mendapatkan cairan sari kedelai (bakal susu kedelai ) Adapun
bahan pengencer yang digunakan adalah air mendidih sisa dari air yang digunakan
untuk menyiram kedelai pada kegiatan penghancuran.
c.
Perebusan
Cairan
sari kedelai hasil pengenceran selanjutnya direbus.
d.
Pencampuran Bahan
Bahan-bahan
yang akan dicampurkan dibedakan menjadi dua yaitu
1.
Dapat Langsung Dicampurkan
a. Gula
b. Garam
c. Vanili
d. Natrium
Benzoat
2.
Tidak Dapat Langsung Dicampurkan
a. Daun
Pandan
b. Bahan
Penstabil Suspensi
c. Bahan
Pewarna
d. Kapur
Sirih
e. Perebusan
II
f. Pembotolan
g. Pasteurisasi
h. Pemeriksaan
3.Tahap Finishing
Kegiatan dalam tahapan
finishing meliputi :
1.
Pembersihan , kegiatan pembersihan
dilakukan apabila masih terdapat botol-botol berisi susu kedelai yang kotor
bagian luarnya.
2.
Labelling, dibuat dari kertas, yang
berisi sebagai Informasi ( berbentuk tulisan, logo, maupun gambar ), yang perlu
disampaikan kepada konsumen.
3.5 ANALISIS EKONOMI
Analisi ekonomi
merupakan gambaran perputaran keuangan dalam stu kegiatan usaha. Perlu
diketahui bahwa angka nominal yang disajikan dalam satu analisis ekonomi tidak
akan selalu sama setiap saat (tetap untuk selamanya).
Berikut ini, akan di sajikan analisis ekonomi pembuatan kembang tahu dan susu kedelai:
A. Kembang Tahu
1. Resep
Kedelai kuning
|
20 kg
|
Air bersih
|
secukupnya
|
Natrium
metabisulfit
|
60 g
|
Pewarna kuning
|
5 g
|
Soda kue
|
30 g
|
Bahan bakar
minyak
|
10 liter
|
Kuantung
plastik disablon
|
150 lbr
|
2. Analisi Ekonomi
a. Biaya
Produksi
1. Pembelian
Bahan
a) Kedelai
20kg @ Rp.3.500,00 : Rp 70.000,00
b) Natrium
metabisulfit 60 g : Rp 3.000,00
c) Pewarna
kuning 5 g : Rp 4.500,00
d) Soda
kue 30 g : Rp 500,00
e) Bahan
bakar minyak 10 liter : Rp 8.000,00
f) Kantung
plastik disablon 150 lbr : Rp
10.000,00 +
Jumlah :
Rp 96.000,00
2. Tenaga
Kerja
Kegiatan pembuatan kembang tahu
berlangsung selama 6 hari dan dikerjakan oleh 2 orang tenga kerja dengan upah
Rp 10.000,00/org/hr.
b. Hasil
Penjualan
1) Produksi
120 lbr. Kembang tahu
2) Harga
jual Rp3.500,00/lbr
3) Hasil
penjualan:
= Jumlah produk x Harga jual/lbr
= 120 lbr. X Rp3.500,00
= Rp420.000,00
c. keuntungan
= Hail penjualan – Biaya produksi
= Rp420.000,00 – Rp216.000,00
= Rp204.000,00
B. Susu Kedelai
1. Resep
a. Keelai
kuning : 5 kg
b. Kacang
tanah : 350 g
c. Wijen :
150 g
d. Jagung
kering : 250 g
e. Soda
kue : 7,5 g
f. Gula
pasir : 5 kg
g. Garam : 100 g
h. Agar-agar : 15 g
i.
Kapur sirih : 50 g
j.
Vanili : 50 g
k. Daun
pandan : 50 lbr.
l.
Keningar : 25 g
m. Natrium
benzoat : 10 g
n. Natrium
metabisulfit : 5 g
o. Bahan
bakar : 10 liter
p. Botol
kemasan : 200 biji
2. Analisi
Ekonomi
a. Biaya
Produksi
Besarnya biaya produksi ditentukan oleh
besarnya biaya pengadaan/pembelian bahan dan besarnya biaya tenaga kerja yang
harus dikeluarkan.
1. Pembelian
Bahan
2. Tenaga
Kerja
b. Hasil
Penjualan
1) Produksi
200 botol susu kedelai
2) Harga
jual Rp1.750,00/botol
3) Hasil
penjualan:
= Jumlah produk x Harga jual/botol
= 200 botol x Rp1.750,00
= Rp350.000,00
c. Keuntungan
Keuntungan:
= Hail penjualan – Biaya produksi
= Rp350.000,00 – Rp221.750,00
=
Rp128.250,00
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kembang
tahu dan susu kedelai merupakan produk olahan kedelai. Kedua jenis produk
olahan tersebut memeliki kandungan protein yang tinggi sehingga baik dikonsumsi
untuk kesehatan.
Alat yang digunakan untuk proses
kembang tahu dan susu kedelai memiliki teknologi pengolahan pangan yang
berkualitas tinggi,berhasil guna, bernilai guna dan berdaya guna karena
memenuhi syarat untuk pembuat pangan yang baik dan bermutu.
Kembang tahu merupakan produk awetan
kering dari kedelai yang dibuat melalui proses penghancuran kedelai hingga
menjadi cairan sari kedelai. Proses pembuatan susu kedelai adalah proses fisika
yang berupa proses pencampuran biasa, namun demikian perlu selalu diperhatikan
mengenai sifat-sifat protein yang sangat dominan.
4.2 Saran
Kami berharap, susu kedelai dan
kembang tahu akan menjadi produk olahan berprotein tinggi yang semakin dikenal
dan disukai oleh masyarakat umum.
Lampiran


Daftar
Pustaka
Suprapti,M.Lies.
2005. Kembang Tahu dan Susu Kedelai. Kanisius: Yogyakarta